Tips Memilih Alat Pemadam Api APAR
Anda pasti tahu dengan gambar diatas bukan ? Alat diatas disebut dengan Alat Pemadam Api Ringan atau APAR, kita mungkin biasa menyebutnya dengan tabung pemadam.
APAR sendiri yaitu alat berupa tabung yang diisi dengan bahan kimia khusus yang tertera pada stiker tabung. Zat ini memiliki sifat dapat memadamkan api dengan mudah, dengan catatan menggunakan APAR yang sesuai dengan klasifikasinya. Yaitu sesuai dengan kelas / tingkatan kebakaran yang dimaksud. Baca Juga: Klasifikasi Kebakaran.
Mari kita uraikan jenis-jenis bahan pemadam pada APAR serta Jenis-jenis bahan pemadam pada APAR.
APAR MEDIA DRY CHEMICAL POWDER
Dry chemical powder atau serbuk kimia kering (Bubuk/Tepung) merupakan bahan yang paling banyak digunakan untuk APAR, kemampuan Dry chemical powder dalam menutup zona kebakaran yang baik, membuat bahan ini mampu digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas A, B & C.
Dry chemical powder sendiri merupakan perpaduan dari bahan fosfat mono-amonium dan ammonium sulphate. Karakteristik gabungan dari kedua bahan ini yaitu sifat yang sangat kering dengan titik didih yang tinggi sehingga dapat mengganggu reaksi kimia pada zona kebakaran. Dengan demikian mampu mengurangi masuknya oksigen yang dapat membuat api kebakaran menjadi besar.
APAR MEDIA CARBON DIOXIDE (CO2)
Biasa disebut dengan karbon dioksida atau Co2, yang merupakan senyawa kimia yang terbentuk dari kegiatan alamiah dan kegiatan manusia. Karbon dioksida memiliki kemampuan untuk dapat memadamkan api kelas B & C.
Keunggulan lain dari APAR dengan bahan Carbon dioxide (Co2) adalah :
Cocok untuk digunakan pada kebakaran yang berada di area dalam ruangan (indoor). Sifat bahan (Co2) mampu menyerap panas dan mendinginkan.
Tidak menimbulkan residu dari hasil pemadaman.
APAR MEDIA FOAM AFFF
Bahan pada APAR jenis Foam AFFF ini merupakan kombinasi dari bahan air dan hidrokarbon sehingga menghasilkan fungsi untuk melawan zat yang bersifat sebagai pemicu terhadap kebakaran seperti alkohol, bensin, dsb. APAR dengan bahan Foam AFFF bekerja dengan cara memberikan lapisan selimut terhadap zat yang bereaksi menyebabkan kebakaran, dan melarutkan / mengurangi sifat mudah terbakar dari zat tersebut
APAR yang menggunakan bahan Foam AFFF, cocok digunakan untuk memadamkan api kelas B namun tidak cocok digunakan pada api kelas C, karena dapat menyebabkan pengguna tersengat arus lisrik.
APAR MEDIA GAS CLEAN AGEN
HCFC-141b (hydrochlorofluorocarbon) Merupakan perpaduan dari senyawa dari 1,1-dichloro-1-fluoroethane dan Chemical Abstracts.
Pada pengembangan APAR, senyawa HCFC mulai banyak digunakan sebagai bahan untuk memadamkan api karena memiliki banyak kelebihan, diantaranya :
Tidak meninggalkan residu (kotoran dari sisa penggunaan produk).
TIdak bersifat konduktor (mampu menghantarkan arus listrik), sehingga menyebabkan pengguna tersengat arus listrik saat melakukan pemadaman.
Dapat digunakan untuk memadamkan api kelas A, B, dan C.
Demikian penjelasan mengenai jenis-jenis APAR berdasarkan bahan pemadamnya, pilihlah APAR sesuai dengan kebutuhan penggunaannya agar menghasilkan kinerja pemadaman yang maksimal.
- Published in Blog
Tips Cara Menggunakan Alat Pemadam Api Ringan Atau APAR
Pengertian (Definisi) APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ialah alat yang ringan serta mudah dilayani untuk satu orang gunamemadamkan api/kebakaran pada mula terjadi kebakaran (definisi berdasarkan Permenakertrans RI No 4/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan).
Tips Cara Menggunakan Alat Pemadam Api Ringan Atau APAR
- Tarik/Lepas Pin pengunci tuas APAR / Tabung Pemadam.
- Arahkan selang ke titik pusat api.
- Tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR / Tabung Pemadam.
- Sapukan secara merata sampai api padam.
Hal yang perlu diketahui dalam penggunaan APAR :
- Perhatikan arah angin (usahakan badan/muka menghadap searah dengan arah angin) supaya media pemadam benar-benar efektif menuju ke pusat api dan jilatan api tidak mengenai tubuh petugas pemadam.
- Perhatikan sumber kebakaran dan gunakan jenis APAR yang sesuai dengan klasifikasi sumber kebakaran.
VIDEO CARA MENGGUNAKAN APAR DENGAN BAIK DAN BENAR
- Published in Blog
Klasifikasi Kebakaran (Api)
Pada saat perang Vietnam, terjadi kebakaran di kapal induk USS Forrestal. Akibat korsleting, tanpa sengaja sebuah roket dari pesawat yang sedang parkir, meluncur dan meledak di atas dek sehingga menyebabkan tewasnya seluruh awak kapal spesialis pemadam kebakaran. Area dek dipenuhi asap dan api yang berasal reaksi berantai dari bom dan bahan bakar cair yang turut terbakar. Awak kapal lainnya yang pada saat itu belum mengenal pelatihan pemadaman kebakaran, berusaha memadamkan kebakaran tersebut dengan menyemprotkan air laut. Akibatnya bahan bakar cair yang terbakar itu malah terbawa aliran air turun ke dek bawah dan kebakaran pun kian menyebar. Walaupun USS Forrestal akhirnya terselamatkan, tetapi menelan korban jiwa 134 orang dan korban luka-luka 161 orang.
Ini adalah contoh perlunya kita mengenali klasifikasi kebakaran sehingga dapat mengatasi kebakaran tersebut dengan cepat dan efektif.
Klasifikasi kebakaran di Indonesia ditetapkan dalam Permenaker No. 04/Men/1980 yang mengacu pada NFPA (National Fire Protection Association) Amerika Serikat, sebagai berikut:
Klasifikasi kebakaran A : Kebakaran yang terjadi pada benda padat kecuali logam (Kayu, arang, kertas, plastic, karet, kain dan lain-lain). Kebakaran kelas A dapat dipadamkan dengan air, pasir/tanah, APAR dry chemical, APAR foam, dan APAR HCFC.
Klasifikasi kebakaran B : Kebakaran yang terjadi pada benda cair dan/atau gas (bensin, solar, minyak tanah, aspal, alkohol, elpiji, dan sebagainya). Kebakaran kelas B dapat dipadamkan dengan pasir/tanah (untuk area kebakaran yang kecil), APAR dry chemical, APAR CO2, APAR foam, dan APAR HFCF. AIR TIDAK BOLEH DIPERGUNAKAN! Cairan yang terbakar akan terbawa aliran air dan menyebar.
Klasifikasi kebakaran C : Kebakaran yang terjadi pada peralatan listrik bertegangan. Kebakaran kelas ini biasanya terjadi akibat korsleting listrik sehingga menimbulkan percikan api yang membakar benda-benda di sekitarnya. AIR TIDAK BOLEH DIPERGUNAKAN! Air adalah konduktor (penghantar listrik) dan akan menyebabkan orang-orang yang berada di area tersebut tersengat listrik. Kebakaran kelas C dapat dipadamkan dengan APAR dry chemical, APAR CO2, dan APAR HCFC.
Klasifikasi kebakaran D : Kebakaran yang terjadi pada bahan logam (magnesium, almunium, kalium, dan sebagainya). Kebakaran kelas ini sangat berbahaya dan hanya dapat dipadamkan dengan APAR sodium chloride dry powder. Air dan APAR berbahan baku air sebaiknya tidak digunakan, karena pada kebakaran jenis logam tertentu air akan menyebabkan terjadinya reaksi ledakan.
Pengenalan klasifikasi kebakaran dikombinasikan dengan pengenalan jenis-jenis APAR akan membuat usaha kita memadamkan api semakin efektif lagi.
- Published in Blog